Produksi kelapa sawit terancam dengan benih palsu yang ditanam para petani. Benih yang beredar cukup banyak yakni mencapai 40 persen.
Kementerian Pertanian mengkhawatirkan benih palsu itu akan menghambat produktivitas kelapa sawit yang selama ini mengalami peningkatan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Gamal Nasir mengakui banyaknya peredaran benih palsu tersebut. Menurutnya, benih tersebut muncul lantaran adanya swadaya dari petani.
"Sebagian besar benih palsu diproduksi secara swadaya oleh petani tanpa melewati proses pengujian dan sertifikasi. Jumlah aktualnya sulit diverifikasi karena tersebar acak di seluruh daerah," kata Gamal dalam konferensi pers capaian kinerja dan rencana pembangunan perkebunan 2012 di kantornya, Senin (9/1).
Karena tanpa melalui proses yang teruji dan bersertifikat itu, benih palsu tersebut mengancam produktivitas kelapa sawit. Gamal pun mengakui benih palsu yang ditanam petani tersebut dapat mengganggu produktivitas kelapa sawit. Bahkan, Gamal sudah beberapa kali menindak pelaku pengedar benih palsu tersebut.
"Kami mempunyai PPNS (penyidik pegawai negeri sipil) yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawasi peredaran benih di lapangan. Sudah ada juga yang ditindak dan masuk pengadilan. Bahkan, di Aceh sudah tertangkap yang memalsukan sertifikat benih," tutur Gamal.(MI/DNI)
Sumber:
http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/01/10/78013/40-Persen-Benih-Palsu-Ancam-Produksi-Kelapa-Sawit
Kementerian Pertanian mengkhawatirkan benih palsu itu akan menghambat produktivitas kelapa sawit yang selama ini mengalami peningkatan.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Gamal Nasir mengakui banyaknya peredaran benih palsu tersebut. Menurutnya, benih tersebut muncul lantaran adanya swadaya dari petani.
"Sebagian besar benih palsu diproduksi secara swadaya oleh petani tanpa melewati proses pengujian dan sertifikasi. Jumlah aktualnya sulit diverifikasi karena tersebar acak di seluruh daerah," kata Gamal dalam konferensi pers capaian kinerja dan rencana pembangunan perkebunan 2012 di kantornya, Senin (9/1).
Karena tanpa melalui proses yang teruji dan bersertifikat itu, benih palsu tersebut mengancam produktivitas kelapa sawit. Gamal pun mengakui benih palsu yang ditanam petani tersebut dapat mengganggu produktivitas kelapa sawit. Bahkan, Gamal sudah beberapa kali menindak pelaku pengedar benih palsu tersebut.
"Kami mempunyai PPNS (penyidik pegawai negeri sipil) yang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengawasi peredaran benih di lapangan. Sudah ada juga yang ditindak dan masuk pengadilan. Bahkan, di Aceh sudah tertangkap yang memalsukan sertifikat benih," tutur Gamal.(MI/DNI)
Sumber:
http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/01/10/78013/40-Persen-Benih-Palsu-Ancam-Produksi-Kelapa-Sawit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar