Berikut jenis jenis gulma yang dominan pada areal perkebunan karet:
a. Imperata cylindrica L. (alang-alang)
Gulma ini mampu berkembang biak secara cepat melalui biji (menghasilkan biji 500-1.000 butir per malai, dengan jumlah malai 10-20 buah/m2) dan melalui akar rimpang (rhizoma) sebagai alat perkembangbiakan yang efektif. Gulma ini menghasilkan zat allelopati (zat yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karet).
b. Mikania micranta (sembung rambat)
Gulma ini berkembang biak secara generatif melalui biji yang viabilitasnya tinggi dan secara vegetatif melalui ruas batang yang tumbuh akarnya, terutama pada musim penghujan. Gulma ini peka terhadap naungan sehingga tidak menjadi masalah pada tanaman karet menghasilkan.
c. Melastoma affine (harendong)
Perkembangbiakan gulma ini melalui biji.
d. Lantana camara (tembelekan)
Gulma ini berkembang biak dengan biji dan mudah tersebar luas melalui perantaraan angin. Lantana camara tidak tahan terhadap naungan jadi hanya terdapat pada areal tanaman karet belum menghasilkan.
e. Chromolaena odorado (kirinyu)
Penyebaran gulma ini sangat efektif melalui biji yang dihasilkan dan diterbangkan oleh angin. Satu individu mampu menghasilkan biji sekitar 93.000 butir, dimana bijinya memiliki masa dormansi dalam lingkungan kondisi yang buruk serta mempunyai viabilitas yang cukup tinggi. Perkecambahan biji dipacu oleh cahaya matahari sehingga pada penyiapan lahan di musim penghujan dapat berakibat munculnya gulma ini.
f. Paspalum conjugatum Berg (rumput paitan)
Gulma ini tumbuh merayap dan membentuk stolon yang menjadi organ perkembangbiakan vegetatif. Di samping itu gulma tersebut juga menghasilkan biji yang viabel. Biji yang sudah masak diterbangkan oleh angin atau menempel pada benda yang melintasinya.
g. Scleria sumatrensis
Gulma ini termasuk golongan teki karena membentuk umbi, yang berperan sebagai organ penyimpanan makanan cadangan dan organ perkembangbiakan yang potensial. Selain dengan umbi, tumbuhan tersebut dapat berkembang biak melalui biji.gulma ini termasuk golongan gulma tahunan karena umbinya dapat hidup sepanjang waktu dan dalam kondisi lingkungan yang buruk akan menjadi dorman. Umbi yang dorman biasanya terhadap herbisida sehingga menyulitkan dalam pengendaliannya.
a. Imperata cylindrica L. (alang-alang)
Gulma ini mampu berkembang biak secara cepat melalui biji (menghasilkan biji 500-1.000 butir per malai, dengan jumlah malai 10-20 buah/m2) dan melalui akar rimpang (rhizoma) sebagai alat perkembangbiakan yang efektif. Gulma ini menghasilkan zat allelopati (zat yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karet).
b. Mikania micranta (sembung rambat)
Gulma ini berkembang biak secara generatif melalui biji yang viabilitasnya tinggi dan secara vegetatif melalui ruas batang yang tumbuh akarnya, terutama pada musim penghujan. Gulma ini peka terhadap naungan sehingga tidak menjadi masalah pada tanaman karet menghasilkan.
c. Melastoma affine (harendong)
Perkembangbiakan gulma ini melalui biji.
d. Lantana camara (tembelekan)
Gulma ini berkembang biak dengan biji dan mudah tersebar luas melalui perantaraan angin. Lantana camara tidak tahan terhadap naungan jadi hanya terdapat pada areal tanaman karet belum menghasilkan.
e. Chromolaena odorado (kirinyu)
Penyebaran gulma ini sangat efektif melalui biji yang dihasilkan dan diterbangkan oleh angin. Satu individu mampu menghasilkan biji sekitar 93.000 butir, dimana bijinya memiliki masa dormansi dalam lingkungan kondisi yang buruk serta mempunyai viabilitas yang cukup tinggi. Perkecambahan biji dipacu oleh cahaya matahari sehingga pada penyiapan lahan di musim penghujan dapat berakibat munculnya gulma ini.
f. Paspalum conjugatum Berg (rumput paitan)
Gulma ini tumbuh merayap dan membentuk stolon yang menjadi organ perkembangbiakan vegetatif. Di samping itu gulma tersebut juga menghasilkan biji yang viabel. Biji yang sudah masak diterbangkan oleh angin atau menempel pada benda yang melintasinya.
g. Scleria sumatrensis
Gulma ini termasuk golongan teki karena membentuk umbi, yang berperan sebagai organ penyimpanan makanan cadangan dan organ perkembangbiakan yang potensial. Selain dengan umbi, tumbuhan tersebut dapat berkembang biak melalui biji.gulma ini termasuk golongan gulma tahunan karena umbinya dapat hidup sepanjang waktu dan dalam kondisi lingkungan yang buruk akan menjadi dorman. Umbi yang dorman biasanya terhadap herbisida sehingga menyulitkan dalam pengendaliannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar